Archive for November, 2008

Persatuan Jobseeker Seluruh Indonesia (PJSI)

pencari-kerja2

Pekerjaan apa yang dari taon ke taon makin banyak peminatnya?? dokter? bukan, engineer? salah, tukang tipu? hampir bener, jawabannya adalah Jobseeker. Pekerjaan yang satu ini memang terus bertambah dari taon ke taon, seiring dengan terus bertambahnya pengangguran di negara ini.

Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI, Latif Adam, angka pengangguran di Indonesia diperkirakan akan naik sebesar 9 persen di tahun 2009 dari tahun lalu, sekitar 8.5 persen. Menurutnya, kenaikan junlah pengangguran ini lebih disebabkan menurunnya penyerapan tenaga kerja dalam bidang industri, yang mencapai 36.6 persen pada kuartal kedua di tahun 2008 ini.

Lha gimana pengangguran mo gak nambah, wong jumlah penduduk terus nambah sedangkan jumlah lapangan pekerjaan cenderung tetep, bahkan menurun akibat adanya krisis global, banyak perusahaan-perusahaan gede yang sekarang gulung tikar, bahkan memPHK jumlah pegawainya. Apalagi pendidikan sekarang masih belum mendidik murid buat jadi pencipta lapangan pekerjaan tapi cuma mendidik gimana cara motong rumput lapangan, nyapu lapangan alias cuma buat jadi pekerja.

Bukti hidup kalo jobseeker semakin banyak bisa diliat di acara-acara career expo, pasti selalu full oleh para jobseeker. Seperti kemaren waktu gw menghadiri Career Expo di ITB dan Jobfair di Braga Bandung dan untung aja ngga jadi ke jobfair Kartini, bah suasananya udah kayak pasar malem aja, rame banget orangnya dari berbagai kota, semuanya berlomba-lomba buat nitipin CVnya ke para recruiter dari perusahaan-perusahaan yang jadi peserta expo. Kalo semuanya di kumpulin nih bisa dibikin partai baru namanya PJSI (Perkumpulan Jobseeker Seluruh Indonesia)

Sangking banyaknya CV yang didrop, gw jadi mikir gimana caranya perusahaan buat nyortir CV itu, jangan-jangan kayak mo milih pemenang undian aja, mata rekruiternya ditutup pake kain trus tangannya ngocok-ngocok CV dan akhirnya dipilihlah para calon-calon karyawan…ck.ck.ck (ini beneran lo berdasarkan fakta) heran aja temen gw yang IPKnya udah hampir kepala 4 danpunya pengalaman yang segudang kok biasnya ngga terseleksi. Emang hidup itu penuh keberuntungan. Perusahaanya pun bermacam-macam, dari perusahaan yang bonafid sampe perusahaan yang kedengeran aja jarang.

Menurut kacamata kuda saya, ada 2 golongan jobseeker, pertama adalah jobseeker murni yaitu orang yang menjadi jobseeker karena belum dapet kerjaan alias gagal mulu kalo tes, yang kedua adalah jobseeker terhormat yaitu orang yang sudah kerja tapi masih nyari-nyari kerja. Kejadian yang khas kalo saya menghadiri career expo adalah ketemu lagi dengan orang-orang yang sama saat career expo ditempat lain, baik orang itu jobseeker murni ato jobseeker terhormat. STT maning..STT maning nambah saingan aja ne 😀

Kalo yang jobseeker murni, mungkin karena nasibnya belum beruntung, nah kalo yang jobseeker terhormat, alasannya beragam, seperti temen si A, dia sudah bekerja di sebuah perusahaan asing tapi masih mo cari yang lain karena gajinya kecil, ato si B, dia pingin nyari kerja lain karena ngincer yang kariernya bagus sebab itu syaratnya dia buat merried sama pacarnya, ada juga si C yang jadi jobseeker lagi karena kerjaan di perusahaan yang sekarang tidak cocok dengan keinginannya, sampai-sampai temen saya yang termasuk dalam kategori jobseeker terhormat punya motto ” kerjaan yang sekarang tuh sampingan, kerjaan yang utama adalah jobseeker “.

Gw jadi inget kata-kata satu temen sewaktu tanya alasan kenapa dia mo jadi jobseeker lagi, ” Man, cari kerja tuh jangan hanya mikir gajinya aja tapi yang lebih penting sreg dengan hati karena kamu nanti akan menghabiskan sebagian besar waktumu di kerjaan “. Ada benernya juga kata temen saya ini, misalkan kita kerja dari jam 8 sampe jam 5, berarti 9 jam kita habisin di tempat kerja, bayangkan kalo selama 9 jam itu kita ngelakuin kerjaan yang ga kita senangi ato dilingkungan keja yang ga kita senangi.

Tapi kalo ngeliat realita sekarang, apa mungkin para jobseeker itu akan mendapatkan kerjaan yang sreg dengan hati mereka, kerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka?.

kalo kita masih punya kesempatan dan kekuatan buat nyari kerja yang sesuai dengan hati kita, gak ada salahnya kita coba tapi kita juga bisa berusaha mencintai pekerjaan yang kita dapat sekarang ini, ato mencari suatu hal yang bisa mengalihkan rasa tidak suka kita, agar kita gak melewatkan waktu dengan sia-sia. Dijaman sekarang ini , kayaknya filosofi ini yang paling cocok, sayang sekali rasanya kalo hidup yang sekali ini kita lewati dengan melakukan hal yang gak kita senangi tapi kadang kenyataan memang gak berjalan seindah yang kita bayangkan, reality bites………hunting job lagi ahh…..(ngenet ngenet…sambil nungguin inter vs juve maen)

Mengunjungi Tanah Kelahiran

picture-0252Lampung 16 nov – di tanggal dan bulan ini disebuah desa kecil fajar bulan – Lampung barat gw dilahirkan.

beruntung sekali awal november lalu berkesempatan untuk mengunjungi tanah kelahiran bersama ibu dan ade, keberangkatan ini memang sudah direncankan oleh ibu yang udah jauh-jauh datang dari Bali untuk menghadiri wisudaku di Bandung, sekalian saja katanya silaturahmi ketempat saudara di Lampung.. memang awalnya ibu akan pergi sendirian karna minggu itu gw yang sok sibuk dan ade yang masih UTS sepertinya tidak bisa ikut ke lampung, tapi saat itu gw berpikir ini kesempatan yang sangat langka udah 14 tahun lebih ngga pernah ke lampung dan akhirnya gw bilang ke ibu “gmana kalo minggu depan aja perginya, soalnya minggu depan ade udah selesai UTS dan aku dah ngga ada kegiatan lg”. dan akhirnya ibu stuju dengan permintaanku

ini adalah kedua kalinya gw mengunjungi tanah kelahiran, terakhir kali tahun 1994 dan setelah 14 tahun lamanya kesempatan itu datang kembali… benar2 momen yang sangat berharga maklum sejak umur 3 tahun gw udah meninggalkan tanah kelahiran, walaupun waktu tahun 1994 pernah berkunjung ksini tapi waktu itu belom begitu mengerti dengan keadaan sekitar (udah agak-agak lupa).

sepanjang perjalanan senang sekali sepertinya melihat ibu bercerita dan bernostalgia selama tinggal dilampung, dan akhirnya kira-kira setelah 20 jam perjalanan sampai jg di sebuah perkampungan fajar bulan. bisa dibayangkan fajar bulan sebuah desa yang dingin di daerah pegunungan dimana sebagian rumahnya masih berbentuk rumah panggung (khas adat lampung), sebagian penduduknya hidup berkebun kopi dan untuk sampai kesana ditempuh dengan jalan berkelok-kelok. wah senang sekali rasanya.. 😀

Tapi sayang sekali gw hanya beberapa hari saja disana karna ada panggilan dadakan, akhirnya gw harus duluan meninggalkan ibu dan ade untuk segera balik ke Bandung.

btw, skrng umur sudah makin bertambah, tambah tua aja…malu sekali rasanya diumur yang segini belum bisa memberikan kontribusi apa-apa kepada kedua orangtua, buat temen2 yang udah ngucapin baik langsung, via email, ato FS, thanks atas doanya…mudah2an gw bisa menjadi lbh baek lagi dalam segala hal….


logo_ittelkom

Klik tertinggi

  • None

Blog Stats

  • 176,373 hits

Top Rated

logo_ittelkom logo_ittelkom